Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan...
Masihkah kita akan menyakitinya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya?
Melawannya?
Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?
Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian............
Di saat ibu tidur, perhatikan wajahnya yang sudah menua,
coba lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya.........
Tangannya tak dapat hapuskan airmata kita.........
dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan...........
Bayangkan jika ibu sudah tiadaa..................
Apakah kita sudah cukup membahagiakannya...???
Apakah kita pernah berfikir betapa besar pengorbanannya,
semenjak kita berada di dalam perutnya...???
SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi...........
Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita.
Ibu bukan tempat penititipan cucu disaat kita jalan-jalan,,
Tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga,
yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian,
datang & hampiri beliau,
bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya,
temani beliau disaat dia membutuhkan kita, itu saja.....
Beliau sudah bahagia sekali.......
dan melupakan semua hutang & kesalahan kita kepadanya.
Subhanallah...........
Begitu MULIANYA IBU..........
Pantaslah Surga ada ditelapak kaki IBU......
Balikpapan, oktober 2006
For Sahabat
No comments:
Post a Comment